Bolatimes.com - Mengintip kisah inspiratif Alireza Jahanbakhsh dan Ofir Marciano, dua penggawa Feyenoord yang saling bahu membahu meski berasal dari negara yang tengah berkonflik politik.
Sejak menjadi olahraga terpopuler di dunia, sepak bola selalu digaungkan untuk tak dicampuradukkan dengan intrik politik.
Meski begitu, tetap saja politik masuk ke dalam sepak bola lewat pesan-pesan yang diberikan pendukung dan pemain.
Bahkan, politik benar-benar telah menjamah sepak bola dewasa ini dengan hadirnya konflik Ukraina dan Rusia yang memunculkan perselisihan di kalangan penikmat sepak bola.
Pada akhirnya, sepak bola yang tak boleh dicampuri politik pun, kini mulai terjamah dan mulai dihiasi dengan konflik dalam dunia politik.
Di balik pro kontra mengenai hadirnya intrik politik dalam sepak bola, seluruh elemen di dunia si kulit bundar wajib berkaca pada hubungan dua pemain Feyenoord yakni Alireza Jahanbakhsh dan Ofir Marciano.
Kedua pemain ini saling bahu membahu membawa Feyenoord terbang tinggi, kendati keduanya berasal dari negara yang tengah berkonflik.
Alireza merupakan pemain asal Iran, sebuah negara muslim yang berkonflik dengan Israel, negara asal Marciano.
Iran merupakan salah satu negara yang tak mengakui Israel sebagai sebuah negara merdeka. Bahkan, negara yang ada di Teluk Persia ini punya peraturan keras terhadap Israel.
Iran melarang warga negaranya berkunjung atau berhubungan dengan Israel. Kerasnya sikap Iran terlihat dari banyaknya rudal yang dikirim Teheran ke Tel Aviv.
Meski kedua negara berkonflik dan saling berseteru, nyatanya intrik politik antara kedua negara tersebut tak berpengaruh pada Alireza dan Marciano.
Keduanya merupakan pemain anyar Feyenoord yang datang pada musim panas 2021 lalu. Alireza datang dari Brighton, sedangkan Marciano datang Hibernian.
Keduanya menjadi andalan bagi Feyenoord di lapangan. Alireza bersumbangsih lewat delapan gol yang ia buat, sedangkan Marciano berjibaku mempertahankan gawang timnya dari kebobolan.
Kerjasama keduanya dalam satu kesatuan tim ini membuat Feyenoord bisa melangkah jauh dan menembus final kompetisi Eropa pertamanya sejak 2002 silam.
Momen manis pun nampak saat Feyenoord memastikan tempat di final Liga Konferensi Eropa 2021-2022, di mana Alireza dan Marciano yang berasal dari negara berkonflik, justru berpelukan di akhir laga.
Momen mengharukan ini bak menjadi tamparan bagi seluruh elemen di sepak bola yang kerap mencampuradukkan politik dengan sepak bola.
Alireza dan Marciano sama-sama membuktikan keduanya bisa menanggalkan statusnya sebagai warga negara Iran dan Israel demi membawa Feyenoord berjaya.
Kini, keduanya akan menjadi sorotan kembali saat Feyenoord tampil di final Liga Konferensi Eropa melawan AS Roma, Kamis (26/5) WIB.
Mampukah Alireza Jahanbakhsh dan Ofir Marciano membawa Feyenoord juara di tengah perbedaan politik yang mereka miliki?
(Kontributor: Felix Indra Jaya)
Berita Terkait
-
Cerita Pepe Losada Pelatih Spanyol yang Terjebak di Perang Iran-Israel
-
Dunia Sepak Bola Kembali Berduka! Pemain Palestina Tewas Dibom Israel
-
Sayang Nyawa! Eks Rekan Kevin Diks Batal Gabung ke Klub Israel
-
Parodikan Rudal Iran bak Gol Sepak Bola, Pemuda Yahudi Ditangkap Polisi Israel
-
Biadab! Israel Tewaskan 200 Pemain Palestina, Terbaru 2 Orang Jadi Korban
-
Italia Lawan Israel di Kandang Udinese, Calon Klub Jay Idzes
-
Jadwal Final Piala Asia 2023: Yordania akan Menantang Iran atau Qatar
-
12 Negara Berebut 3 Tiket Play Off Euro 2024, Ini Hasil Drawaing dan Jadwal
-
Preview Laga Iran vs Suriah di Babak 16 Besar Piala Asia 2023, Prediksi Skor, H2H, Susunan Pemain
-
Prediksi Laga Piala Asia Grup C, Hong Kong Bersua Iran, Skor, H2H hingga Susunan Pemain
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa