Irwan Febri Rialdi
Gelandang jangkar PSG, Idrissa Gueye (kanan) merayakan golnya ke gawang Manchester City pada laga Liga Champions di Parc des Princes, Paris, Rabu (29/9/2021). [FRANCK FIFE / AFP]

Bolatimes.com - Gelandang Paris Saint-Germain (PSG), Idrissa Gueye, mengambil sikap tegas untuk menolak menggunakan jersey bermotif pelangi ketika menghadapi Montpellier.

Sejumlah pihak pun mendesak PSG untuk memberi hukuman kepada Idrissa Gueye karena menolak bermain pada pertandingan tersebut.

Sebagai informasi, seluruh klub Liga Prancis pada pekan lalu menggunakan jersey yang nomor punggungnya dihiasi motif bendera pelangi yang merujuk pada simbol komunitas LGBTQ+.

Baca Juga:
Air Mata Bercucuran, Momen Hector Bellerin Nangis akan Kembali ke Arsenal

Hal ini sebagai bagian dari kampanye International Day Against Homophobia, Biphobia, dan Transphobia, yang jatuh pada 17 Mei.

Tampaknya, Idrissa Gueye yang berstatus sebagai seorang muslim menolak menggunakan jersey tersebut karena bertentangan dengan ajaran agamanya.

Namun, nyatanya penolakan Idrissa Gueye justru mendapat respons negatif. Salah satunya datang dari politikus Prancis, Valerie Pecresse, yang meminta PSG menjatuhkan hukuman kepada Idrissa Gueye.

Baca Juga:
Profil Putri KW, Pebulu Tangkis 19 Tahun yang Kalahkan Tunggal Vietnam Vu Thi Trang

“Para pemain sebuah klub sepak bola, dan para pemain PSG pada khususnya, adalah sosok yang jadi identitas bagi generasi pemuda kita,” kata Pecresse Gueye dikutip dari Le Figaro.

“Mereka memiliki kewajiban untuk memberi contoh. Penolakan Idrissa Gueye bergabung dalam perang melawan homophobia tidak bisa dibiarkan tanpa sanksi,” ia melanjutkan.

Profil Idrissa Gueye

Baca Juga:
Jumpa Thailand di Final, Rionny Mainaky: Tak Mudah, Mereka Turunkan Kekuatan Penuh

Idrissa Gueye merupakan pesepak bola yang lahir di Dakar, Senegal, pada 26 September 1989. Saat ini, gelandang bertahan itu sudah berusia 32 tahun.

Kariernya di dunia sepak bola dimulai bersama klub junior Diambars FC. Ia berhasil promosi ke tim utama itu pada tahun 2007.

Gueye akhirnya memulai kariernya di dataran Eropa setelah diangkut klub asal Prancis, Lille, pada tahun 2008. Namun, ia harus bermain terlebih dahulu di tim cadangan selama dua musim.

Baca Juga:
Final Bulu Tangkis Putri SEA Games 2021: Indonesia Jumpa Thailand

Baru pada 2010, ia mendapat peluang untuk tampil di skuad utama Lille. Bersama klub itu, ia sukses merengkuh gelar juara Liga 1 2010-2011 dan Coupe de France 2010-2011.

Setelah lima musim bermain bersama Lille, Idrissa Gueye lalu bergeser ke Liga Inggris untuk bermain bersama Aston Villa. Satu tahun berselang, dia gabung ke Everton.

Sayangnya, bersama dua klub Liga Inggris itu, Idrissa Gueye tak mendapatkan gelar juara apa pun. Ia lantas memilih kembali ke Prancis pada tahun 2019 untuk memperkuat PSG.

Sementara itu, kiprah Idrissa Gueye bersama timnas Senegal juga bisa dibilang mentereng. Sebab, ia sudah mencatatkan debut sejak tahun 2011.

Kiprahnya juga sempat tercipta bersama skuad timnas Senegal di ajang Olimpiade 2012. Namun, ia hanya mencatatkan satu laga.

Pemain berusia 32 tahun ini juga sempat membela timnas Senegal di ajang Piala Dunia 2018. Setahun berikutnya, ia sukses membawa Senegal melaju ke final Piala Afrika 2019.

Sayangnya, ia gagal meraih gelar juara karena kalah dari Algeria di partai final.

Beruntung, ia mampu membayar lunas kegagalan itu dengan meraih gelar juara Piala Afrika 2021 bersama Sadio Mane dan kawan-kawan setelah menekuk Mesir lewat adu penalti.

Kontributor: Muh Adif Setiawan

Load More