Rauhanda Riyantama
Potret pelatih yang menimba ilmu di Hennes Weisweiler Academy. (Twitter/@bigwelsh)

Bolatimes.com - Tiga tahun terakhir, pelatih asal Jerman mampu menguasai sepak bola Eropa. Kehebatan mereka tak lepas dari kehadiran Hennes Weisweiler Academy yang merupakan sekolah bagi para pelatihnya.

Pemenang Liga Champions adalah tim-tim yang diasuh pelatih Jerman. Hal ini diawali dari keberhasilan Jurgen Klopp meraih Si Kuping Besar bersama Liverpool pada musim 2018/19.

Semusim berikutnya, giliran Hansi Flick yang meneruskan tradisi pelatih Jerman dengan meraih titel Liga Champions bersama Bayern Munich di musim 2019/20.

Baca Juga:
Istri Pamer Dress, Ekspresi Lionel Messi dan Tiga Anaknya Curi Atensi

Tak mau ketinggalan, Thomas Tuchel juga mampu meraih Si Kuping Besar di musim berikutnya yakni 2020/21 bersama Chelsea.

Mason Mount mendapat pelukan Thomas Tuchel usai cetah hattrick saat Chelsea bantai Norwich City 7-0 pada lanjutan Liga Inggris. (AFP)

Keberhasilan tersebut menjadi bukti betapa hebatnya pemikiran-pemikiran para pelatih asal Jerman di atas lapangan. Bahkan, pelatih sekelas Fabio Capello saja memuji kehebatan mereka saat melihat Juventus dibantai oleh Chelsea dengan skor 0-4.

“Saya rasa ini adalah pelajaran dalam sepak bola. Chelsea membangun serangan dengan baik dari belakang dan efektif membuat peluang. Mereka punya kecepatan, sama seperti Liverpool,” ujar Capello dikutip dari Sky Sports Italia.

Baca Juga:
Polisi Beberkan Kronologi Pembakaran Omah PSS, Pelaku Beli Bensin Eceran

“Liverpool dan Chelsea, dua-duanya dilatih oleh pelatih Jerman. Dua-duanya punya gaya permainan yang sama. Sepertinya sepak bola Italia harus belajar dari mereka,” puji Capello.

Kejeniusan para pelatih Jerman ini membuat orang bertanya-tanya. Apa resep di balik kehebatan para pelatih asal negeri industri tersebut?

Usut punya usut, para pelatih asal Jerman ini lahir dari sebuah sekolah atau akademi untuk para juru taktik bernama Hennes Weisweiler.

Baca Juga:
Respons Berkelas Messi saat Istrinya 'Diusir' di Sesi Foto Ballon d'Or 2021

Hennes Weisweiler, Akademi Pencetak ‘Guru’ Sepak Bola

Hennes Weisweiler merupakan sebuah sekolah atau akademi untuk pelatih Jerman yang terbentuk sejak 1947, jauh sebelum Bundesliga hadir.

Sekolah kepelatihan ini sama dengan sekolah kepelatihan di negara lain pada umumnya. Namun, Hennes Weisweiler sedikit lebih eksklusif karena UEFA menganggap lulusan sekolah ini setara dengan lisensi UEFA Pro atau lisensi tertinggi bagi pelatih di Eropa.

Baca Juga:
Profil Samuel Petras, Kiper MSK Zilina yang Gawangnya Dijebol Egy Maulana

Eksklusifitas dari Hennes Weisweiler pun terlihat dari cara menerima ‘murid’. Setiap tahunnya, hanya ada 24 pendaftar saja yang diterima.

Syarat untuk masuk Hennes Weisweiler pun terbilang kompleks. Pelatih tak harus orang Jerman, namun harus berusia minimal 24 tahun, fasih berbahasa Inggris, dan punya lisensi UEFA A, mantan pemain di kasta tertinggi atau terlibat dalam organisasi sepak bola nasional.

Dengan kata lain, ujian untuk masuk sekolah ini saja sudah sulit, apalagi dengan sistem pendidikan di Hennes Weisweiler itu sendiri.

Di Hennes Weisweler, pelatih tak hanya belajar soal taktik. Para pelatih juga belajar soal statistik dalam sepak bola, nutrisi, kebugaran pemain hingga perkembangan pemain.

Selain itu, program yang ditawarkan pun juga terkait psikologi pemain, pengembangan bakat muda, dan juga paling utama membaca taktik lawan.

Semua pelajaran ini harus dipelajari oleh para pelatih selama total 815 jam. Durasi inilah yang membedakan Hennes Weisweiler dengan sekolah kepelatihan lainnya.

Setelah mendapat pelajaran yang memakan waktu sangat lama, pelatih yang belajar tak serta merta langsung menjadi pelatih. Mereka diharuskan untuk magang selama delapan pekan di salah satu klub Bundesliga dan membuat makalah sebanyak 15 halaman mengenai filosofi sepak bola mereka.

Hal ini yang membuat Hennes Weisweiler terkesan eksklusif. Akademi ini tak hanya mencetak pelatih, namun guru bagi dunia sepak bola dengan beragam filosofi yang mereka temukan semasa menempuh pendidikan di akademi tersebut.

Sederet pelatih besar saat ini pun merupakan jebolan dari Hennes Weisweiler. Sebut saja Joachim Loew, Jurgen Klopp, Thomas Tuchel, hingga Julian Nagelsmann.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Load More