Rauhanda Riyantama
Para pemain Arsenal dan Tottenham Hotspur saling bersalaman usai laga. Pada laga pekan keempat Liga Primer Inggris tersebut berakhir imbang 2-2, Senin (2/9/2019). [BEN STANSALL / AFP]

Bolatimes.com - Arsenal dan Tottenham Hotspur adalah dua tim satu kota di London. Oleh sebab itu, saat keduanya bentrok, laga ini disebut dengan Derby London Utara mengingat mereka ada di sisi utara ibu kota Inggris itu.

Tapi tahukah Anda bagaimana sejarah Derbi London Utara ini tercetus? Berikut Bolatimes rangkum sejarah singkatnya.

Rivalitas dimulai saat Arsenal berpindah stadion ke Highbury pada 1913. Kondisinya saat itu, letak stadion milik Tottenham hanya berjarak 4 kilometer dari White Hart Lane yang jadi kandang Spurs.

Baca Juga:
Pernyataan Lengkap Kylian Mbappe yang Blak-blakan Ingin Hengkang dari PSG

Karena perpindahan ini, memicu petinggi klub berinisiasi untuk mengajukan nama perubahan stasiun kereta bawah tanah Gillespie Road menjadi Arsenal Station. Sebab, lokasi stasiun dekat dengan markas baru Arsenal.

Atas pengajuan ini, nama pun berganti. Alhasil, Arsenal kemudian menjadi besar di London Utara dan membikin fan Tottenham kebakaran jenggot karena kalah pamor.

Kemarahan fans Tottenham cukup beralasan karena timnya lebih dulu ada di London Utara tapi malah terpinggirkan karena ada Arsenal dan lebih diprioritaskan pula. Alhasil, dengan amarah yang mereka punya, nama stasiun kereta tetap disebut dengan nama semula oleh pendukung Spurs.

Baca Juga:
Kisah Paul Merson, Eks Arsenal yang Pensiun di Usia 50 Tahun

Terkait pengajuan nama, sejatinya cukup masuk akal mengapa pemerintah menyepakati pergantian nama. Sebab, jarak antara stasiun ke Highbury sangat dekat.

Jika berjalan kaki, bisa ditempuh dalam kurun waktu enam menit. Sementara, dari stasiun ke White Hart Lane, butuh waktu 26 menit.

Baca Juga:
Mengulik Asal Nama San Siro dan Giuseppe Meazza, Kandang AC Milan dan Inter

Kontributor: Kusuma Alan
Load More