Bolatimes.com - Sepak bola menjadi sektor terdampak di Afghanistan seiring Taliban berkuasa. Meski begitu kompetisi di negara tersebut dikabarkan diizinkan tetap bergulir.
Tetap digelarnya kompetisi sepak bola di Afghanistan meski Taliban berkuasa dibuktikan dengan pertandingan lanjutan Liga Premier Herat pada 19 Agustus 2021.
Tepatnya pada laga Attack Energy Club melawan Herat Money Changers yang digelar di Stadion Herat dan dimenangi tim tuan rumah dengan skor 1-0.
Baca Juga:
Karena Khabib, Petarung UFC Inggris Ini Dihujat dan Disebut Benci Muslim
Gol semata wayang pertandingan itu tercipta dari titik penalti oleh Farzad Ataie, sekaligus membawa Attack Energy Club tampil di Liga Super Afghanistan 2021.
Seiring dengan keberhasilan Taliban menguasai Afghanistan, beredar rumor yang menyebut jika kompetisi sepak bola bakal dilarang.
Rumor ini mencuat dengan menyebut Taliban sebelumnya telah melarang kompetisi sepak bola selama masa pemerintahan pertama mereka dari 1996-2001.
Baca Juga:
Bikin Geger Netizen, Maria Vania Diam-diam Punya Tato di Paha
Meskipun pada akhirnya isu tersebut tidak dapat dibuktikan dan hanya isapan jempol belaka yang beredar luas di media.
Menurut laporan Marca, Carlos Igualada yang merupakan penulis buku 'Terorisme dan Olahraga' menyebut sepak bola digunakan Taliban untuk menyampaikan pesan.
Pesan yang ingin disampaikan oleh Taliban tentunya kepada masyarakat Afghanistan selama periode pemerintahan pertama mereka.
Baca Juga:
Jack Grealish Terciduk Selingkuh usai Bikin Gol Debut di Man City
"Sepak bola menjadi salah satu olahraga yang dipakai Taliban medio tahun 1996 dan 2001 untuk menarik perhatian masyarakat," ucap Carlos Igualada.
"Dan dengan cara ini menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan pesan mereka kepada masyarakat," imbuhnya.
Meski begitu terdapat aturan khusus yang diterapkan Taliban dalam pertandingan yang digelar, dan jika dilanggar maka pemain akan dihukum.
Baca Juga:
Liverpool Vs Chelsea, Menanti Duel Van Dijk dengan Lukaku
Aturan khusus itu berbentuk sebuah larangan bagi para pemain untuk mengenakan celana pendek, larangan ini bahkan sudah memakan korban.
Pada tahun 2000 silam, salah satu klub Pakistan yang bermaksud melakoni tur musim panas di Afghanistan justru ditangkap dan dicukur rambutnya.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk hukuman karena para pemain klub asal Pakistan tersebut mengenakan celana pendek.
Namun demikian, Taliban juga ikut memberikan pendanaan tim nasional Afghanistan seperti yang disampaikan kapten tim pada saat itu, Mohammad Isaq.
Tak berhenti sampai disitu, semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan total 12 klub yang berkompetisi didanai Taliban.
"Taliban memutuskan memberi gaji pada setiap pemain dan membiayai semua pengeluaran yang berasal dari pemeliharaan klub," ucap Mohammad Said.
"Terdapat total 12 tim yang berkompetisi, semuanya berada di Kabul." imbuhnya.
Keberhasilan Taliban yang diklaim sebagai kelompok ektrimis merebut kembali Afghanistan memang membuat banyak masyarakat negara tersebut ketakutan.
Di hari pertama Taliban berkuasa, ribuan masyarakat berbondong-bondong memilih pergi dari negara tersebut dan mencari suaka di tempat lain.
Tak sedikit korban yang berjatuhan, seperti salah satunya masyarakat yang nekat menumpang pesawat militer Amerika Serikat yang memutuskan pergi dari Afghanistan.
Berita Terkait
-
Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia, Bung Towel Tetap Kritik Shin Tae-yong: Tidak Sesuai Kinerja dan Janji
-
Tiga 'Ritual' Stefano Beltrame Sebelum Bertanding, Sudah Dipraktikkan di Persib, Belum?
-
Di Hadapan Menpora, Bos Persib Ajak Semua Pihak Perbaiki Sepak Bola Indonesia
-
Bukan Naturalisasi, Indra Sjafri Kasih Tahu Resep agar Timnas Indonesia Lebih Baik di Masa Depan
-
Mengenang Kepergian Mega Bintang Diego Maradona Tiga Tahun Lalu, AFA Tulis Pesan Menyentuh
-
Pemain Ajax Amsterdam Berdarah Maluku Kagum dengan Sepak bola Indonesia: Suporternya Keren, di Belanda Banyak Protes
-
Kamu Harus Tahu, Ini Luas Lapangan Sepakbola Standar Nasional
-
Mirisnya Sepak Bola Putri Indonesia: Jadi yang Terburuk di ASEAN, Kalah dari Timor Leste
-
Profil Seyed Hossein Mousavi, Pemain Afghanistan yang Ejek Timnas Futsal Indonesia
-
Heboh Bung Towel Duga Shin Tae-yong Pakai Buzzer: Menurut Saya Agak Aneh Aja
Tag
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter