Rauhanda Riyantama
Manekin yang diduga boneka seks memenuhi stadion pada laga FC Seoul. (YONHAP / AFP)

Bolatimes.com - Kasus memajang boneka seks di tribune stadion oleh FC Seoul akhirnya berbuntut panjang. Terkini, klub Ibu Kota Korea selatan itu dikenai sanksi berupa denda dengan nilai yang cukup besar.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemandangan tersebut terlihat saat FC Seoul meraih kemenangan 1-0 atas Gwangju FC dalam laga lanjutan pekan kedua Liga Korea Selatan alias K-League di Seoul World Cup Stadium, Minggu (17/5/2020). Dengan tujuan untuk meramaikan stadion yang tengah kosong akibat wabah virus corona.

Sekilas tidak ada yang aneh mengenai fan boneka FC Seoul. Mereka memakai kaus yang sopan, mengenakan masker, dan menjaga jarak sosial seperti manusia asli yang mengantisipasi penyebaran virus corona.

Baca Juga:
Salut, Presiden Borneo FC Kuras Kantong Pribadi untuk Bayar Gaji Pemain

Namun, seorang netizen menemukan keanehannya. Boneka tersebut tidak seperti boneka biasa, melainkan seperti boneka seks. Sebagian dari mereka juga terlihat memegang plakat promosi toko dewasa setempat.

FC Seoul diduga pakai boneka seks di tribune stadion. (Twitter/@kimjineong12).

Melansir dari The Guardian, otoritas K-League akhirnya menjatuhi sanksi denda kepada FC Seoul. Dilaporkan uang senilai 100 juta won atau sekitar Rp 1,2 miliar) harus dibayarkan oleh klub berjuluk Seoul Dragons tersebut.

Dan kubu FC Seoul pun dengan legawa menerima sanksi tersebut. Namun kabarnya masih akan melakukan banding soal jumlah uang yang dinilai terlalu besar.

Baca Juga:
Girangnya Jurgen Klopp Bisa Kembali Pimpim Latihan Liverpool

Sementara penyebab dijatuhi denda tersebut karena FC Seoul diklaim melecehkan martabat K-League. Kemudian mereka juga telah mengabaikan isu-isu sensitif soal seksualitas perempuan.

''Boneka tersebut menerima banyak kritikan dari publik karena telah menodai kehormatan manusia, khususnya perempuan. Sungguh sebuat tindakan yang dilarang,'' demikian pernyataan otoritas K-League.

Baca Juga:
Taufik Hidayat Sebut Kemenpora Banyak 'Tikus', Ini Komentar Sesmenpora

Load More