Rauhanda Riyantama
Penyerang Barcelona, Lionel Messi dibuat tak berdaya berkat pengawalan ketat pemain Real Madrid di laga El Clasico. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Bolatimes.com - Spanyol hingga kini terus berjuang untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Jumlah kasus baru di negeri itu pun masih signifikan. Kamis (16/4/2020), tercatat ada tambahan 2,157 kasus baru.

Total sudah 182,816 orang di Spanyol terjangkit corona. Jumlah kematian pun sudah mencapai 19,130 orang.

Kondisi demikian membuat guncangan ekonomi di Negeri Matador semakin terasa. Tidak terkecuali bagi industri sepak bola di negeri itu, di mana La Liga Spanyol selama ini dikenal sebagai salah satu liga yang paling menguntungan di dunia.

Baca Juga:
Ini Dia Sosok Pencetak Gol Termuda Persib Bandung

Klub-klub, dari kasta tertinggi hingga kasta terendah, pun mulai mengencangkan ikat pinggang. Tidak mungkin meminta bantuan kepada pemerintah Spanyol, pemangkasan gaji pun dilakukan.

Penderita COVID-19 dilarikan ke sebuah rumah sakit di Madrid, Spanyol. [AFP]

Karena sejak pandemi corona melanda, semua klub kehilangan sebagian besar pemasukan mereka. Mulai dari penjualan tiket pertandingan, penjualan pernak-pernik, penjualan tiket tur stadion dan museum, dan lain-lainnya.

Satu-satunya pemasukan yang diharapkan saat ini adalah pembayaran hak siar pertandingan. Itulah sebabnya klub-klub peserta La Liga tidak mau jika liga dihentikan.

Baca Juga:
Kisah Bek Perija yang Gagal Bulan Madu usai Menikah di Tengah Wabah Corona

Meski semua pengelola klub menyadari jika penghentian liga adalah satu dari dua skenario yang tersedia saat ini.

Dua Skenario

Di Spanyol, situasi akan menjadi jelas jika satu dari dua skenario sudah diputuskan. Sudahi musim atau selesaikan musim 2019/20.

Baca Juga:
Bayern Munchen Dianggap Bodoh jika Lepas Manuel Neuer

Jika pertanyaan di atas sudah ada jawaban, maka dampak dan kerugian finansial akibat pandemi virus corona yang dialami setiap klub peserta La Liga bisa diperkirakan.

Jika musim diselesaikan di stadion kosong alias digelar tanpa penonton, semua klub peserta akan mendapat bagian dari uang hak siar televisi. Akan tetapi jumlahnya tidak seberapa dengan kerugian yang dialami akibat tidak bisa menjual tiket pertandingan dan pendapatan dari sektor lainnya.

Para pemain tim Barcelona ketika menjalani laga lanjutan La LIga melawan Getafe di Nou Camp, Barcelona, Spanyol (15/2/2020) (D.Nakashima/AFLO/Daisuke Nakashima)

Klub yang paling dirugikan

Klub yang paling dirugikan jika La Liga diselesaikan tanpa penonton adalah Barcelona. Karena Blaugrana adalah klub dengan pemain-pemain termahal di La Liga saat ini. Itulah sebabnya bulan lalu Barcelona memutuskan untuk memangkas gaji para pemainnya hingga 70 persen.

Saat ini, manajemen Barcelona mengklaim jika kondisi keuangan klub belum goyah. Jika pandemi berakhir dan keadaan kembali normal, manajemen yakin Barcelona bisa bangkit dengan cepat secara finansial.

Akan tetapi, situasi bisa saja berubah bagi Barcelona FC, mengingat tengah terjadi perpecahan di jajaran atas klub tersebut dan pandemi corona yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Klub yang paling siap menghadapi situasi terburuk

Rival abadi Barcelona, Real Madrid, diyakini sebagai klub yang paling siap menghadapi krisis yang terjadi saat ini.

Dilansir Marca, Madrid menghabiskan beberapa musim terakhir dengan berhemat. Keputusan Cristiano Ronaldo hengkang ke Juventus juga memangkas pengeluaran Madrid.

Namun, jika skenario yang terjadi adalah La Liga tidak dilanjutkan, maka Madrid akan kehilangan pendapatan (hak siar) yang cukup besar. Apalagi jika ditambah dengan dihentikannya Liga Champions, Madrid dipastikan harus lebih ketat dalam mengencangkan ikat pinggang.

Pemain depan Real Madrid, Vinicius Junior (R) merayakan golnya dengan rekan satu tim setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara Real Madrid melawan Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Senin (2/3) dini hari WIB. [OSCAR DEL POZO / AFP

Hutang besar menjadi masalah

Tercatat, ada empat klub La Liga yang dililit hutang dan harus mengeluarkan uang yang sangat besar setiap bulannya untuk membayar gaji pemain. Empat klub tersebut adalah Barcelona, Atletico Madrid, Valencia dan Espanyol.

Saat ini, meski pandemi corona di Spanyol berada di tingkat yang semakin memprihatinkan, empat klub tersebut masih mampu bertahan.

Akan tetapi jika dalam waktu lama keadaan tak kunjung kembali seperti sediakala, maka neraca keuangan empat klub tersebut tidak akan imbang.

Apa yang akan terjadi jika musim tidak diselesaikan?

Jika ternyata La Liga musim ini dihentikan atau tidak diselesaikan, 11 klub terancam bangkrut. Karena 11 klub tersebut sangat menggantungkan kehidupan mereka dari pendapatan hak siar.

Osasuna, Mallorca, Villarreal, Sevilla, dan Real Sociedad harus putar otak jika skenario ini yang terjadi. Mengingat lima tim tersebut tidak memiliki pendapatan lain yang signifikan.

Sementara Real Betis, Getafe, Granada dan Levante bebannya akan sedikit lebih ringan. Meski terancam bangkrut, empat klub di atas tidak memiliki pengeluaran fantastis seperti Villarreal dan Sevilla.

Sedangkan untuk Alaves dan Valladolid, mungkin saja akan berganti pemilik mengingat hutang besar yang melilit dua klub tersebut.

Penulis: Syaiful Rachman

Load More