Bolatimes.com - Kroasia sukses menemukan strategi yang tepat untuk menghentikan Lionel Messi, yaitu dengan mencegahnya menyentuh bola sedikitpun.
Messi datang ke Rusia dengan penuh harapan untuk mencoba lagi menembus final Piala Dunia, setelah di kesempatan sebelumnya yakni di Piala Dunia 2014 Tim Tango harus kalah secara dramatis dari Der Panzer Jerman.
Kesialan Messi tak hanya berhenti sampai di situ. Dua tahun setelahnya, Messi juga gagal membawa Argentina juara di final Copa America Centenario 2016 setelah kalah adu penalti dari Cile.
Baca Juga:
Masih Tak Percaya, Pelatih Kroasia Ungkap Kunci Bantai Argentina
Kalah di empat laga final secara beruntun, yakni Copa America 2007, Copa America 2015, Piala Dunia 2014, Copa America 2016, Messi seakan sangat terpukul.
Pensiun dari timnas sempat dipilih Messi sebagai rasa tanggung jawabnya, kendati Messi akhirnya kembali berseragam La Albiceleste untuk membawa Argentina ke Piala Dunia 2018 di Rusia.
Baca Juga:
Dihancurkan Kroasia, Sampaoli: Messi Tak Cocok dengan Argentina!
Melaju sampai ke final sebuah turnamen besar bukan perkara mudah meskipun gagal merengkuh gelar juara, sehingga sejatinya Messi tidak benar-benar gagal mengharumkan nama Argentina.
Namun jika itu saja sudah membuat Messi malu dan ingin gantung sepatu, bagaimana dengan gagal lolos dari fase grup?
Tanda-tanda Argentina kemungkinan gagal lolos dari fase grup sebenarnya sudah terlihat dari laga pertama Argentina melawan Islandia.
Baca Juga:
FIFA Bantah Tuduhan Wasit Minta Jersey Cristiano Ronaldo
Terlepas dari permainan buruk yang ditunjukkan timnas racikan Jorge Sampaoli, Messi memiliki kesempatan untuk membawa Argentina menang atas Islandia setelah mendapat hadiah penalti.
Namun seperti yang telah diketahui bersama, Messi kembali mendapat cap 'Miss Penalty' karena gagal lagi mencetak gol dari titik putih.
Dampaknya bisa terlihat dari performa Messi saat melawan Kroasia. Messi terlihat sangat kelelahan dan murung di lapangan, bahkan sebelum pertandingan dimulai.
Baca Juga:
Dibantai Kroasia, Netizen Sarankan Lionel Messi Pensiun Saja
Situasi ini benar-benar dimanfaatkan para pemain timnas Kroasia. Sejak menit awal Messi benar-benar tidak diberi kesempatan untuk menguasai bola. Alhasil, Argentina tidak memiliki banyak kesempatan untuk menyerang.
Messi tercatat hanya menyentuh bola sebanyak 20 kali di babak pertama, menjadikan Messi sebagai salah satu pemain Argentina yang menyentuh bola paling sedikit di laga ini.
Pemandangan yang cukup aneh, mengingat belum lama ini Messi dinobatkan sebagai GOAT atau "Greatest of All Time" dari pengamat sepak bola.
Dengan Messi yang tak berdaya dan tampil di luar performa, Argentina semakin frustasi untuk mengejar mimpinya di Piala Dunia 2018.
Memang Argentina cuma Messi?
Mudah untuk menyalahkan Messi atas kekalahan memalukan 0-3 dari Kroasia, tapi kalau mau melihat performa pemain timnas Argentina yang lainnya pun juga tidak kalah payah.
Sebut saja Aguero, jika Messi menyentuh bola tidak lebih dari 20 kali, striker Manchester City ini hanya menyentuh si kulit bundar sebanyak tujuh kali. Padahal di level klub, di bawah asuhan Pep Guardiola, Aguero mampu melesakkan 106 gol.
Dan, mohon jangan tanyakan performa kiper timnas Argentina Willy Caballero, itu hanya akan membuat Messi dan Aguero sedikit lebih bagus.
Argentina sempat mendapat peluang emas lewat Enzo Perez, namun pemain Valencia ini gagal mencetak gol.
Di babak kedua tidak ada perubahan strategi yang signifikan.
Aguero digantikan Gonzalo Higuain di menit-menit awal babak kedua, namun gol dari Luka Modric dan Ivan Rakitic melengkapi derita Messi dan Argentina yang sepertinya akan segera angkat koper meninggalkan Piala Dunia 2018.
Berita Terkait
-
Tekad Kuat Bawa Portugal Juara Euro 2024, Cristiano Ronaldo Tak Ambil Pusing soal Rekor Pribadi
-
Euro 2024 Pengabdian Terakhir Cristiano Ronaldo untuk Timnas Portugal, CR7 Lupakan Rekor 1.000 Gol Meksi Dibayangi Messi
-
MotoGP Argentina 2024 Dibatalkan
-
Sebelum Kawal Timnas Indonesia, Kiper Naturalisasi Ini Bikin Lionel Messi Tak Berdaya
-
Real Madrid dan Man City Bersaing Dapatkan Jasa Penguasa Si Jalak Harupat sebagai Rekrutan Anyar
-
Bojan Hodak Borong Jersey Persib untuk Tim Futsal di Kroasia
-
Kalah Dari Spanyol 4-0 Pada 2012, Presiden FIGC Gravina Sesumbar Tidak Ada Tim Yang Tidak Bisa Dikalahkan Italia
-
Terjebak di Group Neraka, Spanyol Bakal Keluarkan Seluruh Amunisi Sejak Laga Pertama Euro 2024
-
SENGIT! Ini Hasil Undian Euro 2024: Prancis dan Belanda akan Saling Sikut, Spanyol dan Italia Gabung Grup B
-
Timnas Argentina U-17 Kalah Dari Jerman U-17, Pelatih Diego Placente Tetap Merasa Bangga
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter