Husna Rahmayunita
Atlet lempar lembing Jerman Johannes Vetter dalam turnamen IAAF World Athletics Continental Gold di Kamila Skolimowska Memorial di Chorzow, Polandia, pada 6 September 2020. (AFP/Lukasz Szelag)

Bolatimes.com - Lempar lembing adalah salah satu cabang olahraga atletik yang dipertandingkan di ajang-ajang olahraga. Berikut sikap badan saat akan melempar lembing.

Meski secara nama terkesan mudah, olahraga lempar lembing memiliki beberapa teknik yang tak mudah dikuasai banyak orang.

Lempar lembing merupakan cabang olahraga hasil pengembangan dari penggunaan tombak oleh manusia, seperti berburu dan berperang.

Dalam sejarahnya, lempar lembing diyakini telah dipertandingkan di Olimpiade Kuno sebagai bagian dari Pentathlon pada 708 SM.

Lalu olahraga ini kembali hadir di abad ke-19 yakni di Jerman dan Swedia pada tahun 1870 an dan mulai diperkenalkan sebagai bagian dari cabang olahraga atletik di Olimpiade baik untuk pria dan wanita.

Jika dilihat secara kasat mata, olahraga lempar lembing terlihat mudah karena pemainnya hanya butuh melempar tombak sejauh mungkin.

Padahal, olahraga ini membutuhkan teknik-teknik khusus sehingga para pemainnya bisa terhindar dari cedera saat lempar lembing.

Atlet Sumatera Utara Abdul Hafiz melakukan percobaan melempar pada nomor lempar lembing putra Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, di Mimika, Selasa (5/10/2021). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Selain pemanasan untuk meregangkan otot lengan dan bahu, terdapat teknik-teknik khusus lainnya seperti saat memegang, berlari dan membawa lembing, serta melemparkannya.

Teknik lempar lembing memiliki beberapa gaya tersendiri. Sebagai contoh, teknik saat memegang memiliki tiga gaya seperti gaya Amerika, gaya Finlandia, dan gaya tang.

Seluruh teknik ini pun memerlukan posisi badan yang ideal baik saat memegang, membawa dan berlari, atau saat melemparnya.

1. Saat Memegang Lembing

Saat memegang lembing baik itu dengan gaya Amerika, gaya Finlandia, atau gaya tang, posisi lembing harus berada dalam posisi horizontal pada bahu dengan telapak tangan menghadap ke atas.

2. Saat Membawa Lembing Sambil Berlari

Dalam teknik ini, posisi lembing harus di atas bahu dengan posisi siku menghadap ke depan dan lembing diarahkan ke area lemparan dengan kemiringan 45 derajat.  

Pada posisi ini, pinggul harus tegak lurus dan kemudian diiringi dengan lari sebanyak 10 hingga 18 kali langkah tergantung jarak tempuh.

Hingga sampai di langkah terakhir, putar kaki berlawanan dengan tangan dan pinggul harus mengarah ke target yang dituju.

Gerakan kaki pun harus menyilang sembari menarik lembing dengan tubuh condong ke belakang sambil meluruskan  lengan dan bahu.

3. Saat Melempar Lembing

Setelah meluruskan lengan dan tubuh yang condong ke belakang, gunakan kaki yang di depan sebagai tumpuan dan kemudian didorong dengan kaki belakang.

Di posisi ini, pemain harus memindahkan berat badan dari belakang ke depan untuk bersiap melemparkan lembing.

Pada saat bersamaan, dorong lengan yang memegang lembing ke arah atas dan ke depan. Lembing harus dilepaskan saat tangan berada di depan kaki tumpuan.

Ketika melempar pun, pemain harus melemparnya sekuat mungkin serta menjaga keseimbangan tubuhnya setelah melempar lembing.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Load More