Rauhanda Riyantama
Atlet wushu Indonesia, Edgar Xavier Marvelo berhasil menyumbangkan medali emas dari nomor daoshu/gunshu combined putra SEA Games 2019, Selasa (3/12/2019). [Dok. Istimewa]

Bolatimes.com - Prestasi atlet Indonesia terus mencuat selepas sukses di Asian Games dan Asian Para Games 2018. Sepanjang 2019, tercatat ada delapan pahlawan olahraga yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Prestasi mereka patut diapresiasi lantaran mampu meraih podium tertinggi di ajang penting nan prestisius yakni Kejuaraan Dunia. Torehan spesial itu semakin melengkapi berbagai gelar yang diraih atlet-atlet Indonesia dari ajang multievent seperti SEA Games 2019.

Berikut kaleidoskop 2019 terkait delapan atlet Indonesia peraih gelar juara dunia.

1. Edgar Xavier Marvelo (Wushu)

Baca Juga:
Liverpool Unggul 13 Poin di Puncak, Alexander-Arnold: Kami Belum Juara!

Atlet wushu Indonesia Edgar Xavier Marvelo menggigit medali setelah memenangi nomor gunshu putra SEA Games 2019 di gedung World Trade Center Manila, Filipina, Selasa (3/12). [Antara/Nyoman Budhiana]

Sebelum mempersembahkan dua medali emas SEA Games 2019, atlet wushu putra Edgar Xavier Marvelo telah lebih dulu memberi kejutan di ajang lain.

Pada 21 Oktober 2019 lalu, pewushu kelahiran Jakarta, 16 Desember 1998 itu sukses meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Wushu 2019 di Shanghai, China.

Dalam kejuaraan yang berlangsung di Minhang Gymnasium itu, Edgar tampil luar biasa di nomor changquan. Ia mengumpulkan nilai tertinggi yakni 9,663.

Baca Juga:
Brendan Rodgers Sadar Timnya Masih Terlalu Lemah Buat Liverpool

Raihan itu mengungguli atlet Malaysia, Weng Son Wing yang memperoleh skor 9,656 dan Lee Ha-sung (Korea Selatan) dengan skor 9,643.

Prestasi yang diraih Edgar sekaligus mengakhiri paceklik gelar juara dunia bagi pewushu putra Indonesia.

Sebelum Edgar, terakhir kali pewushu putra Indonesia yang meraih medali emas Kejuaraan Dunia adalah Charles Sutanto pada 2015 silam di Jakarta, dari nomor jianshu dan qiangshu.

Baca Juga:
Gagal Menang di Laga Debut, Ini Komentar Mikel Arteta

2. Alfian Muhammad Fajri (Panjat Tebing)

Atlet panjat tebing Indonesia, Alfian Muhammad Fajri. [Instagram/alfian_m_fajri]

Nama Alfian Muhammad Fajri mencuat tahun ini. Atlet panjat tebing itu sukses meraih dua gelar juara dunia nomor speed putra sepanjang 2019.

Medali emas Kejuaraan Dunia (IFSC Climbing Worldcup) 2019 pertama diraih Alfian saat mengikuti seri Chongqing, China, pada 26 April 2019 lalu.

Alfian menjadi yang terbaik setelah di babak final berhasil mencatatkan waktu tercepat yakni 5,970 detik.

Dia mengalahkan pemanjat Ukraina, Kostiantyn Pavlenko yang harus puas menjadi runner-up dengan torehan waktu 6,315 detik.

Tak hanya sampai di situ, Alfian kembali mengulangi prestasi serupa di IFSC Climbing Worldcup 2019 seri Chamonix, Prancis.

Dalam Kejuaran Dunia yang berlangsung pada 11 Juli 2019 itu, Alfian kembali menjadi yang terbaik di nomor speed setelah mencatatkan waktu 5,764 detik di babak final.

Dia mengalahkan atlet China, QiXin Zhong yang harus puas menjadi runner-up setelah hanya mencatatkan watku 6,382 detik.

3. Aries Susanti Rahayu (Panjat Tebing)

Atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu, melakukan selebrasi setelah memenangi final kategori speed putri Asian Games 2018 di Arena Panjat Tebing Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Kamis (23/8/2018). [Antara/INASGOC/Hendra Nurdiyansyah]

Sama seperti Alfian Muhammad Fajri, Aries Susanti Rahayu juga turut mengharumkan nama Indonesia lewat cabang olahraga panjat tebing.

Atlet putri berusia 24 tahun itu tercatat berhasil meraih satu medali emas nomor speed Kejuaraan Dunia (IFSC Climbing Worldcup) sepanjang 2019.

Wanita yang dijuluki Spider-Woman dari Indonesia ini berhasil meraih medali emas Kejuaraan Dunia di seri Xiamen, China, yang berlangsung pada 18 Oktober 2019 lalu.

Peraih medali emas Asian Games 2018 itu berhasil menjadi yang terbaik setelah mencatatkan waktu 6,995 detik di babak final.

Raihan itu unggul jauh dari catatan waktu atlet China, YiLing Song yang harus puas menjadi runner-up dengan catatan waktu 9,032 detik.

4. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Bulutangkis)

Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan merengkuh trofi Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 di St. Jakobshalle Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019) malam WIB. [Dok. PBSI]

Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tampil cemerlang sepanjang kalender kompetisi 2019.

Salah satu capaian terbaik mereka tahun ini adalah merebut medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 di Basel, Swiss, 25 Agustus 2019 lalu.

Pasangan berjuluk The Daddies itu menjadi yang terbaik setelah menjalani pertarungan rubber game dengan wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Pada laga yang berlangsung di St. Jakobshalle itu, Hendra/Ahsan berhasil menang dengan skor 25-23, 9-21, dan 21-15.

5. Aero Sutan Aswar (Jet Ski)

Aero Sutan Aswar (kedua dari kiri) menyabet gelar juara dunia di Kejuaraan Dunia Jetski 2019 yang berlangsung di Lake Havasu City, Arizona, Amerika Serikat pada 5-13 Oktober 2019. [Dok. IJBA]

Prestasi gemilang turut ditorehkan atlet jet ski Indonesia, Aero Sutan Aswar. Atlet 24 tahun itu berhasil menyabet gelar juara di Kejuaraan Dunia Jetski 2019 pada 5-13 Oktober 2019 lalu.

Aero merebut podium tertinggi di kelas Pro Endurance Runabout Open. Dia menjadi juara setelah meraih 400 poin dalam kejuaraan yang berlangsung di Lake Havasu City, Arizona, Amerika Serikat tersebut.

Ini menjadi gelar juara dunia kedua bagi Aero setelah yang pertama pada 2014 di kelas Pro Runabout Stock.

6. Daud Yordan (Tinju)

Petinju Indonesia, Daud Yordan (ketiga dari kiri), bersama pemilik Mahkota Promotion, Raja Sapta Oktohari, melakukan selebrasi usai mengalahkan Michael Mokoena (Afrika Selatan) dalam perebutan sabuk juara dunia tinju kelas ringan super IBA dan WBO Oriental di Batu, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019). [Antara/Ari Bowo Sucipto]

Petinju Daud Yordan turut menyumbangkan gelar juara dunia bagi Indonesia di tahun 2019. Atlet kelahiran Kayong Utara itu menggengam status juara dunia di kelas ringan Super IBA dan WBO Oriental, pada 17 Novemvber lalu.

Titel itu didapat Daud setelah mengalahkan petinju Afrika Selatan, Michael Mokoena, dalam kejuaraan tinju dunia di Jatim Park 3 Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

Petinju 32 tahun itu mengalahkan Mokoena lewat TKO ronde keenam, setelah sang lawan memutuskan mudnur akibat dislokasi bahu.

7. Ongen Saknosiwi (Tinju)

Petinju Indonesia Ongen Saknosiwi melakukan selebrasi usai dinyatakan menang angka mutlak atas Marco Demecillo (Filipina) dalam perebutan gelar juara dunia kelas bulu IBA di Batu, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019). [Antara/Ari Bowo Sucipto]

Tak hanya lewat Daud Yordan, dunia tinju Indonesia juga berhasil mempersembahkan prestasi gemilang di tahun 2019 melalui Ongen Saknosiwi.

Ongen menjadi juara dunia di kelas bulu badan tinju IBA. Dia mengalahkan Marco Demecillo (Filipina), dalam duel yang berlangsung di Jatim Park 3, Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 17 November lalu.

Dalam pertarungan yang berjalan 12 ronde tersebut petinju yang juga anggota TNI AU ini menang angka mutlak (unanimous decision).

Ketiga juri yang bertugas memberikan nilai 116-112, 118-110, dan 116-112 untuk kemenangan Ongen Saknosiwi.

8. Tibo Monabesa (Tinju)

Mantan Menpora Imam Nahrawi (tengah) memberi ucapan selamat kepada petinju Indonesia Tibo Monabesa (kedua kiri) usai menang bertarung melawan petinju Australia Omari Kimweri di GOR Oepoi, Kupang, NTT, Minggu (7/7/2019). [Antara/Kornelis Kaha]

Satu lagi petinju Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah dunia adalah Tibo Monabesa.

Mantan kuli bangunan dan sopir angkot itu menjadi juara dunia kelas terbang ringan IBO.

Sabuk itu didapatkan Tibo usai menang angka mutlak atas Omari Kimweri dari Australia, dalam duel kejuaraan tinju dunia di GOR Flobamora, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (7/7/2019).

Load More