Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, dalam acara konferensi pers Indonesia Masters 2019 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2019). [Humas PBSI]

Bolatimes.com - Masyarakat Indonesia kembali disuguhkan film layar lebar yang menceritakan tentang tokoh terkenal di tanah air. Kali ini sutradara bernama Sim F membuat film yang menceritakan lika liku perjuangan legenda pebulutangkis Indonesia, Susi Susanti. Film berjudul Susi Susanti: Love All yang rencananya diputar Oktober 2019 mendatang ini, memilih Laura Basuki sebagai pemeran utamanya.

Susi Susanti resmi memutuskan gantung raket pada 1997 silam. Saat ini dirinya menjabat sebagai Ketua Pembinaan dan Prestasi PP PBSI untuk periode 2016-2020.

Mantan atlet 48 tahun ini tak lepas dari banyaknya prestasi yang diraih selama berkarier di dunia bulutangkis. Wanita kelahiran Tasikmalaya, 11 Februari 1971 ini memang sudah senang bermain bulu tangkis sejak duduk di bangku SD. Berikut prestasi-prestasi ibu tiga anak yang juga istri dari mantan pebulutangkis Alan Budikusuma:

Baca Juga:
Susi Susanti: Polemik PB Djarum dan KPAI Bikin Kacau Bulutangkis Indonesia

1. Karier Junior

Sejak mengikuti sekolah khusus atlet di bangku SMP kelas 2, Susi sudah menunjukkan ketajamannnya di dunia badminton. Saat berusia 14 tahun, Susi sukses menggondol juara World Championship Junior 1985 kategori tunggal putri, ganda putri dan campuran. Tak berhenti di situ, dua tahun berselang, Susi sukses menjadi juara lagi di kategori tunggal putri dan ganda putri. Hebatnya, ia meraih gelar tersebut lima kali kelas junior di tingkat dunia.

Susi Susanti. (AFP)

2. Karier Senior

Baca Juga:
Dalami Peran Sebagai Susi Susanti, Laura Basuki Rela Lakukan Ini

Berangkat dari ketajaman dan prestasinya di karier junior, Susi kembali menorehkan banyak medali di karier senior. Pada awal karier di tahun 1989, ia berhasil menjadi Juara Indonesia Open ketika berusia 18 tahun. Susi tercatat telah menjuarai gelaran kompetisi tersebut sebanyak tujuh kali.

Dari situ makin banyak torehan prestasi yang dia raih. Termasuk menjuarai Piala Sudirman 1989 untuk pertama kalinya bagi Indonesia. Susi menjadi atlet Indonesia pertama yang menyumbangkan trofi kejuaraan bergengsi tersebut.

Benar saja, kariernya makin moncer seiring bertambahnya usia. Susi berhasil meraih empat kali juara All England tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994.

Prestasi yang paling membuat bangga Indonesia adalah saat meraih medali emas di ajang Olimpiade Barcelona 1992. Ia menjadi juara tunggal putri cabang bulu tangkis di kompetisi terkait. Susi berhasil menundukkan pebulutangkis asal Korea Selatan, Bang Soo-Hyun, 5-11, 11-5 dan 11-3. Perjuangan yang di bawa Susi ini menjadi prestasi baru untuk Indonesia karena pertama kalinya meraih medali emas di ajang Olimpiade.

Terdapat hal menarik usai kemenangan yang di bawa pulang Susi. Pebulutangkis Alan Budikusuma, juga menjuarai tunggal putra kompetisi terkait cabang bulu tangkis. Alan saat itu berstatus pacar Susi, sehingga beberapa media asing memberi sebutan kedua atlet itu dengan 'Pengantin Olimpiade'.

Sebutan itu menjadi kenyataan pada tahun 1997. Kedua pemain melangsungkan pernikahan.

Setelah memboyong medali emas di Olimpiade Barcelona, Susi juga berhasil merebut Piala Uber 1994 dan 1996 bersama tim Uber Indonesia. Pada tahun 1996, Susi kembali bertarung di Olimpiade Atlanta, Amerika Serikat. Namun dia hanya meraih medali perunggu.

Susi resmi mengumumkan pensiun di usianya yang ke-26 tahun. Setelah menikah dengan Alan Budikusuma tahun 1997, Susi tak lantas meninggalkan dunia bulutangkis. Ia juga mendirikan gedung bulutangkis bernama Olympic Badminton Hall di bilangan Jakarta.

Legenda pebulutangkis Indonesia, Susi Susanti saat menjuarai medali emas di cabang bulutangkis pada Olimpiade Barcelona 1992. (Instagram/@susysusantiofficial)

Torehan Prestasi Susi Susanti:

Kategori Tunggal Putri:
Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992
Medali Perunggu Olimpiade Atlanta 1996
Medali Perunggu Asian Games 1990 dan 1994
Juara World Championship 1993, semifinalis World Championship 1991, 1995
Juara All England 1990, 1991, 1993 dan 1994, Finalis All England 1989
Juara Indonesia Open 1989, 1991, 1994, 1995, 1996 dan 1997
Juara World Cup 1989, 1990, 1993, 1994, 1996 dan 1997
Juara Malaysia Open, 1991, 1992, 1994 dan 1995
Juara World Badminton Grand Prix 1990, 1991, 1992, 1993, 1994 dan 1996
Juara Japan Open 1991, 1992, 1994 dan 1995
Juara Korea Open 1995
Juara Dutc (Belanda) Open 1993 dan 1994
Juara Thailand Open 1991-1994
Juara German Open 1992-1994
Juara Denmark Open 1991 dan 1992
Juara Swedish Open 1991 dan 1992
Juara China Taipei Open 1991, 1994 dan 1996
Juara Denmark Open 1991 dan 1992
Juara Sea Games 1987, 1989, 1991, 1993 dan 1995
Juara PON 1993
Juara World Championship junior lima kali pada 1985 (nomor tunggal putri, ganda putri dan ganda campuran)
Juara World Champipnship junior 1987 (di kategori tunggal dan ganda putri)

Beregu Putri:

Finalis Piala Sudirman 1991, 1993 dan 1995
Finalis Piala Uber 1998
Finalis Asian Games 1990 dan 1994
Semifinalis Piala Uber 1988, 1990 dan 1992
Juara Piala Sudirman 1989
Juara Piala Uber 1994 dan 1996
Juara PON 1993
Juara Sea Games 1987, 1989, 1991, 1993 dan 1995

Penghargaan:
The Badminton Hall of Fame 2004
Tanda Kehormatan RI Bintang Jasa Utama 1992

Load More