Stephanus Aranditio | Irwan Febri Rialdi
Ilustrasi pebalap yang terjatuh. (Dok. Autosport).

Bolatimes.com - MotoGP dan kategori pendukungnya akan memperkenalkan aturan baru terkait pebalap yang finis sambil terjatuh. Nantinya, mereka tak akan dirugikan kalau mengalami nasib nahas di akhir balapan.

Dilansir dari Autosport, telah ada pertemuan Komisi Grand Prix, yang terdiri dari FIM, Dorna, dan Asosiasi produsen dan Independen. Hasilnya, MotoGP dan turunan kelasnya sepakat ada aturan baru soal pebalap yang finis sambil terjatuh pada 2019.

Pada musim depan, tak seperti sebelumnya, pebalap yang finis terpisah dari motornya akan tetap dianggap menyelesaikan perlombaan. Untuk pencatatan waktu, akan dihitung berdasarkan posisi di pebalap atau motornya. Tergantung siapa yang finis lebih dulu.

Baca Juga:
Striker Borneo FC, Titus Bonai Gabung Klub Futsal Indonesia

Dengan begitu, pebalap tak akan lagi merasa dirugikan ketika tiba-tiba terjatuh ketika memasuki garis finis perlombaan karena tetap mendapat poin.

''Sebelumnya, agar memenuhi syarat sebagai pebalap yang finis, pebalap harus tetap berada dengan mesinnya (motor) saat melintasi garis finis,'' bunyi pernyataan FIM.

''Ada situasi ketika, karena kecelakaan, pebalap dan motor melewati garis secara terpisah. Di masa depan, waktu selesai akan ditentukan pada bagian pertama dari pengendara atau sepeda motornya, yang mana melintasi garis finis terakhir,'' imbuhnya.

Baca Juga:
Tampil Cemerlang, Masa Depan Andre Silva di Sevilla Belum Jelas

Aturan baru ini akan berdampak pada kasus balapan yang terjadi di Moto3 pada 2017. Di mana, ketika itu Bo Bendsneyder dari KTM ditolak finis ke-10 karena terjatuh di tikungan pamungkas lap terakhir setelah tersenggol motor lawan yang juga terjatuh.

Padahal, Bendsneyder bersama motornya berhasil memasuki garis finis, tetapi dengan keadaan terpisah. Akhirnya, ia dinyatakan tidak menyelesaikan perlombaan.

Baca Juga:
Derby d'Italia, Crespo Jagokan Juventus daripada Mantan Klub

Load More